SELAMAT DATANG DI BLOG, JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR

Sabtu, 30 Juli 2011

COBAAN HIDUP

Begitu banyak tragedi kehidupan yang terjadi. Sudah terlalu banyak dan terlalu sering kita baca dan kita dengarkan berbagai kisah tragis manusia. Tak dapat dipungkiri, bahwa berita-berita itu selalu saja membuat trenyuh siapa saja yang mengetahuinya.


Kita ambil saja dua contoh. Tentu semua masih ingat tragedi yang menimpa Tegar dan Sinar. Kedua peristiwa yang berbeda, namun semuanya menyisakan emosi yang sangat mendalam. Tegar, seorang bocah laki-laki umur 3,5 tahun itu kaki kanannya buntung setelah dilindaskan kereta api (KA) oleh ayah kandungnya sendiri. Sedangkan Sinar adalah seorang anak yang masih berusia 6 tahun, namun sanggup merawat seorang diri ibunya yang lumpuh dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.


Jika kita sebutkan satu per satu.., akan sangat banyak kejadian atau peristiwa yang membuat kita mengelus dada. Sebenarnya, banyak tragedi kehidupan yang terjadi dan jauh lebih mengenaskan. Aku yakin, diantara kita pasti akan berpikir betapa beratnya hidup yang mereka jalani. Dan... diam-diam kita bersyukur bahwa kita tidak mengalami semua kejadian mengenaskan seperti itu.

Sementara itu akhir-akhir ini kita makin sering mendengar berita tentang kejadian bunuh diri. Seorang anak yang tak mampu membayar biaya rekreasi memilih bunuh diri. Seorang remaja yang putus cinta pun mengakhiri hidupnya sendiri lewat sebotol obat pembunuh serangga. Seorang ibu yang putus asa karena kesulitan ekonomi bukan saja mengakhiri hidupnya namun juga keempat anaknya. Seorang pria yang putus asa dengan penyakitnya, memilih meloncat dari sebuah mall yang tinggi.

Pada saat seperti itu aku teringat akan sebuah ayat Al-Qur’an yang mengatakan bahwa Allah tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hamba-Nya. Untuk kasus bunuh diri di atas, rupanya mereka lupa akan potongan ayat Al-Qur'an itu. Sehingga dalam keputusasaannya karena merasa tak menemukan kebahagiaan dalam hidupnya, mereka memilih bunuh diri. Padahal Allah sangat membenci orang-orang yang putus asa.

Kembali pada ayat Al-Qur'an itu, aku jadi sangat kagum pada Tegar dan Sinar. Mereka mengalami cobaan seberat itu... yang bagi Allah sudah diukur sesuai dengan batas kemampuan mereka. Allah menilai Tegar cukup Tegar menjalani hidup dengan hanya satu kaki. Allah memandang Sinar akan tetap bersinar meskipun kehilangan masa kanak-kanaknya. Subhanallah.... (Dan aku masih merasa takjub betapa nama pemberian orang tuanya sangat cocok disandang anak-anak itu).

Terus terang, dulu aku merasa kasihan dengan orang tua yang dikaruniai anak-anak yang kurang sempurna. Namun kini aku tak lagi berpikir begitu. Aku kini sangat kagum dan angkat topi bagi orang tua yang mendapatkan anugerah berupa anak-anak yang perlu perhatian khusus seperti itu, karena di mata Allah... mereka memiliki kelebihan untuk itu. Apalagi jika mereka dapat merawat anaknya dengan cinta kasih yang tulus seolah anak mereka sama normalnya dengan anak-anak lainnya.

Oleh karena itu aku berpikir bahwa tidak semestinya ujian itu dianggap sebagai kesempitan hidup atau bencana. Bahkan ketika ujian itu datang seharusnya disyukuri, karena orang yang diuji adalah orang yang dicintai Allah. Orang yang dipilih. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist : "Jika Allah sudah mencintai seorang hamba, maka Ia akan mengujinya"

Cobaan hidup yang diberikanNya kepada kita.., adalah salah satu cara mempersiapkan kita menerima kenikmatan yang jauh lebih besar. Yang kita perlukan untuk lolos dari setiap cobaan itu adalah menghadapi dengan tegar, terus bersabar dan terus berusaha melewatinya. Dan yang terpenting sebagai bekal kita dalam menjalaninya adalah sebagaimana firman Allah : "Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu."

0 komentar:

Posting Komentar

PENGUNJUNG

LAPAARRR!!!